vendredi 9 mars 2012

Mario Kart


BPC Dixmude,

Sudah empat hari ini saya bergumul dengan ombak bersama BPC Dixmude. Sudah empat hari pula saya merasakan bagaimana pola kehidupan pelaut-pelaut Perancis. Tinggal di sebuah kapal asing tentunya tidak mudah, sendirian pula. Dan, seperti yang kita dengar, tidak mudah bagi orang Perancis untuk bergaul dengan orang asing, mereka tidaklah seramah yang kita bayangkan. Namun ada hal-hal baik yang patut kita contoh.
Rutinitas kapal dimulai pada jam 07.00, saat bangun pagi. Di sini tidak ada peluit bangun pagi seperti di KRI, dan namanya pun adalah Branle-bas.  Walaupun bangun pagi pukul 07.00, namun mengingat kebiasaan di Indonesia saya bangun lebih pagi, bangunlah saya satu setengah jam lebih awal. Selain kebiasaan, bangun pagi juga untuk mengejar sholat shubuh. Pagi-pagi itu pula saya sudah mandi pagi, salah seorang di antara sedikit orang yang mandi pagi di kapal ini. Setelah itu sarapan, dan memulai rutinitas pelajaran seperti biasa.

Yang menjadi luar biasa adalah jam kerja, di saat kebiasaan saya di Indonesia selesai kerja adalah jam 4 sore, di sini jam kerja bisa sampai jam 18.00. Yah, pelajaran ataupun pekerjaan yang harus dilakukan di kapal baru selesai jam enam petang. Itu pun masih harus dilanjut briefing harian yang dihadiri oleh Komandan dan seluruh ABK kapal pada pukul 18.30. Selesai briefing pukul 20.00 lanjut makan malam di ruang makan yang berada di geladak 5.

Selesai makan malam, mulailah saat tolah-toleh. Tidak mudah mencari teman di sini. Kebetulan hanya teman dari Kuwait yang enak diajak berteman, mungkin karena merasa sesama muslim. Dari ruang makan, sebagian siswa naik ke geladak 6. Untuk apa lagi kalau bukan untuk ke ruang rekreasi. Ruang rekreasi yang diperuntukkan untuk para pasis sangatlah bagus menurut penilaian saya. Dilengkapi dengan bar dan perpustakaan menjadikan ruangan ini tempat yang asyik untuk berkumpul. Di bar kami bisa menikmati teh dan kopi panas secara gratis, ataupun minuman kaleng seharga setengah sampai satu euro. Di sudut yang lain tampak permainan bébéfoot (sepakbola meja) yang menjadi salah satu favorit pengunjung ruang rekreasi ini.
Namun yang paling banyak peminatnya adalah permainan Wii dengan permainan Mario Kartnya. Selalu ramai hingga bergantian dan antri kalau ingin mencicipi mainan tersebut. Dengan stik yang hanya empat dan peminat yang melebihi kapasitas, tak heran kalau system antrian diterapkan di sana. Dua pemain yang mendapat ranking terendah harus merelakan stiknya diambil oleh pengantri yang lain.

Sudah dua hari ini saya mencoba permainan itu, dan hasilnya, seperti yang dikira, adalah selalu juru kunci. Paling hanya menang dengan teman dari Togo, itupun paling banter ranking 11 dari 12 peserta. Namun, dalam diri seorang Andromeda tidak ada kata putus asa. Terus mencoba dan terus berlatih adalah kunci kesuksesan, termasuk dalam bidang Mario Kart ini. Di waktu senggang antarpelajaran tak lupa saya menjajal Mario Kart, dengan harapan suatu saat nanti bisa menjadi yang nomor satu.

Percaya atau tidak, Mario Kart telah mengisi hari-hari saya, paling tidak dalam tiga hari ini. Dari pada di kamar bengong sendiri menunggu malam habis, mending main Mario Kart, hitung-hitung sambil refreshing. Asal jangan sampai kebawa ke Surabaya, hingga membuat lupa anak istri. 

Hidup Mario Kart !!!

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire